Senin, 13 November 2017

Sinopsis Mimpi Mimpi Jingga



Judul : Mimpi-mimpi Jingga
Nama pengarang : Muhammad Sholihin
Nama penerbit : Cemerlang publishing
Jumlah halaman : 155

“Tidak mudah ditebak, tidak pula bisa dikatakan sederhana. Semua serba penuh kejutan, penuh hikmah dengan penggabungan relita dan kalimat imajinatif yang sempurna.”
-Endik Koeswoyo-

Itulah kata-kata yang tepat untuk novel Mimpi-mimpi Jingga. Buku ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Dhaffir yang mempunyai keinginan untuk masuk ke sebuah pesantren yang jauh dari kampungnya. Hal ini pun ditanggapi dengan baik oleh kedua orang tuanya. Dhaffir masih berumur 13 tahun, tetapi ia memilih masuk pesantren daripada sekolah biasa, begitu katanya saat ditanya oleh seorang ustad yang sudah berumur di sana. Saat masuk, Dhaffir langsung berkenalan dengan seseorang. Orang itu bernama Ipad, dia memiliki tujuan yang sama dengan Dhaffir yaitu menjadi santri di pesantren itu yang berada di wilayah Candung, Sumatera. Hari- hari di sana sama seperti di sekolah negeri, seperti adanya upacara pelajaran fisika , biologi, dll.
Pada saat itu, Dhaffir dan santri santri lain disuruh untuk berkumpul di lapangan untuk melakukan kegiatan upacara. Dhaffir pun bertemu dengan Ipad, mereka saling bercanda. Di saat itu ada seseorang yang ikut bercanda dengan mereka, dia adalah Topik. Mereka saling berkenalan dan mereka menjadi teman. Pada saat para ustad dan ustadzah datang, suasana langsung hening, dan upacara pun dimulai.
Beberapa hari kemudian,  mereka terbiasa dengan kegiatan mengaji pada malam hari dengan membaca kitab-kitab penghantar berbahasa Arab. Dan dipaginya mereka mengikuti beberapa pelajaran untuk kenaikan kelas mereka. Enga
Beberapa tahun kemudian, Dhaffir sudah memiliki banyak teman dan sahabat. Seperti Pendri dan Alex. Pendri adalah seseorang yang dulu tidak bersekolah pada usia muda dan dia disebut sebagai seorang preman di kampungnya karena tidak bersekolah dan menganggur serta suka menggoda perempuan di kampungnya. Tetapi dia mempunyai keputusan untuk bersekolah lagi karena telah diejek oleh Bunga( perempuan yang selalu digoda oleh Pendri ). Akan tetapi dia tidak bisa bersekolah di sekolah negeri lagi. Dan akhirnya dia masuk pesantren. Berbeda dengan Alex, dia adalah seorang yang cerdas akan tetapi dia suka bermalas-malasan. Dhaffir juga memiliki sahabat yang senantiasa menemaninya, mereka adalah Suib, Jamil dan Panjul. Ketika Dhaffir sedang kesulitan, mereka selalu ada untuknya.
Beberapa tahun kemudian, saat menjelang UAN ( Ujian Akhir Nasional ), ada kabar buruk dari pesantren. Kabarnya adalah para ustad senior akan mengundurkan diri. Hal ini pun sontak membuat para santrinya geger. Banyak dari mereka melakukan penolakan agar para ustad senior itu tidak mengundurkan diri, termasuk Dhaffir dan sahabatnya. Para santri pun melakukan mogok belajar. Keesokan harinya di pesantren tua itu tak nampak satu pun santri dari pesantren itu. Mereka benar-benar melakukan mogok secara besar-besaran. Dan penggerak dari merekatermasuk Dhaffir. Mengetahui hal tersebut Dhaffir diisolasi oleh kubu anti gerakan santri, dengan dipaksa masuk ke sebuah mobil. Para sahabatnya yang mengikuti gerakan tersebut pun khawatir jika Dhaffir berkhianat. Mereka pun saling berbeda pendapat. Suasana makin memanas ketika mereka beradu mulut. Untung ada Topik yang meredamkan suasana itu. Sosok Dhaffir pun kembali dan menyentakan Topik dan sahabat-sahabatnya. Dhaffir pun bercerita bahwa dia dipaksa masuk mobil, lalu ia dibawa di rumah salah seorang yang pro-kepala Aliyah. Di situ dia dipaksa menandatangani surat pencabutan tuntutan. Dia juga dikasih uang, tapi dia menolaknya. Dhaffir juga berkata bahwa dia tak akan mengkhianati gerakan itu, meski nasib mereka di UAN akan jadi taruhannya. Keesokan harinya, Topik dan Dhaffir kecewa, sebab sebagian santri kelas 7 melanggar perjanjian. Mereka tak lagi mogok, dan kembali belajar di pesantren tua itu. Topik dan Dhaffir pun merasa kesal ketika mereka mengetahui bahwa Ali yang memelopori para santri kelas 7 untuk tidak mengikuti gerakan mogok lagi. Mereka juga kesal ketika mengetahui Ali juga memfitnah dan menjelek-jelekkan nama Dhaffir. Akhirnya mereka dan para santri lain memilih untuk kembali ke pesantren, tetapi tidak untuk belajar, melainkan untuk mencari tahu informasi tentang gerakan anti mereka yang dimotori Ali dan teman temannya. Keesokannya mereka mendapat informasi bahwa hanya santri putri kelas 7 yang dimotori Safrina, ia memberi kabar petakut. Jika santri kelas 7 tak jua memulai belajar, mereka tak akan lulus. Ancaman yang sama juga didapat Dhaffir tadi malam, dari sebuah telepon gelap. Bahkan dia disuruh minta maaf pada kepala Aliyah jika ingin lulus kelak UAN. Kemudian Dhaffir menelepon Sinta ( wartawan dan aktivis HAM ), seorang teman yang didapatnya melalui jaringan MIRC di dunia maya. Sinta meyakinkan Dhaffir dengan berkata bahwa ia akan membantu jika UAN dan kelulusan Dhaffir dan teman-temannya dipolitisir. Mendengar hal tersebut Dhaffir langsung memberitahukan informasi tersebut kepada sahabat-sahabatnya. Mereka langsung semangat kembali untuk melakukan gerakan mogok lagi.
Setelah UAN berakhir, hati Topik dan sahabatnya yang mengikuti gerakan itu berdebar, tak menentu. Meskipun gerakan mereka berhasil menghalangi kepala Aliyah berkantor di pesantren tua itu tapi mereka tak berhasil membawa kembali para ustad senior.
Kemudian Topik mengusulkan kepada para sahabatnya bahwa ia ingin climbing ke Gunung Marapi. Ia ingin mereka ke puncak membuang rasa benci,kesumat dan rasa tak enak hati. Dhaffir dan sahabatnya yang lain setuju dengan Topik. Lagi pula mereka hendak membuang tress setelah 15 hari ujian nasional. Keesokannya mereka berkumpul di Koto Baru, Padang Panjang. Ba’da Maghrib mereka akan ke puncak Merpati, puncak tertinggi di Gunung Marapi. Pendakian dimulai. Ketika angin mulai menggila namun awan tak begitu tebal malam itu. Tak begitu ramai, hanya puluhan orang pendaki saja. Hutan pinus terlihat begitu rapat, dengan latar gelap dan bunyi punguk sebagai melodi malam menjadikan pendakian terasa sebagai sebuah perjalanan ke negeri gelap. Kemudian mereka sampai di tempat untuk istirahat para pendaki. Mereka langsung beristirahat. Dini hari menjelang Subuh mereka melanjutkan perjalanan. Akhirnya mereka sampai di puncak Gunung Marapi. Lalu menikmati pagi dengan semburat fajar, yang merubah warna Gunung Singalang kuning keemasan. Mereka akan menunggu senja jingga di puncak Merpati. Mereka akan berkemah, sejenak dan baru turun ketika malam kembali datang.
Senja jingga datang, Dhaffir dan sahabat-sahabatnya mengulung sebuah kertas. Di situ telah mereka tulis mimpi-mimpi mereka, kelak setelah tamat di pesantren tua itu. Dan doa agar ketakutan yang bertiup dari musuh-musuh mereka buyar. Kertas itu mereka buang ke kawah utama, dengan melantunkan doa pada Allah, Sang Pemilik Semesta dengan tawadhu’. Inilah mimpi-mimpi yang dilantunkan ketika jingga menjadi selimut bumi. Mimpi Topik menjadi mahasiswa di Kairo Mesir. Mimpi Alex menjadi pengusaha yang Shaleh. Mimpi Ipad menjadi ayah yang baik. Mimpi Pendri menjadi Cendekiawan Muslim. Mimpi Suib mengabdikan diri di masyarakat Inggris. Mimpi Jamil menadi Master di Universitas Indonesia. Mimpi Dhaffir menjadi seorang penulis. Dan dipungkasi mimpi jingga Panjul yang ingin menjadi seorang pengabdi yang baik di pesantren tua, dimana ia sendiri akan menjadi pemberontak. Akhir telah bermula, awal pun tengah dimulai. Hidup yang baru tengah berlangsung singgah, terhampar  di hadapan Dhaffir, Topik dan sahabat-sahabatnya yang lain.
SELESAI

1 komentar:

  1. Sands Casino - Las Vegas, NV | SEGTcasino.com
    Find over 100's 메리트카지노총판 of slots, live casino games, and more at a Las Vegas casino, located in the heart 샌즈카지노 of the Las 제왕 카지노 Vegas Strip. Sign Up Today!

    BalasHapus