Judul : Mimpi-mimpi
Jingga
Nama pengarang :
Muhammad Sholihin
Nama penerbit :
Cemerlang publishing
Jumlah halaman : 155
“Tidak
mudah ditebak, tidak pula bisa dikatakan sederhana. Semua serba penuh kejutan,
penuh hikmah dengan penggabungan relita dan kalimat imajinatif yang sempurna.”
-Endik
Koeswoyo-
Itulah
kata-kata yang tepat untuk novel Mimpi-mimpi Jingga. Buku ini menceritakan
tentang seorang anak yang bernama Dhaffir yang mempunyai keinginan untuk masuk
ke sebuah pesantren yang jauh dari kampungnya. Hal ini pun ditanggapi dengan
baik oleh kedua orang tuanya. Dhaffir masih berumur 13 tahun, tetapi ia memilih
masuk pesantren daripada sekolah biasa, begitu katanya saat ditanya oleh
seorang ustad yang sudah berumur di sana. Saat masuk, Dhaffir langsung
berkenalan dengan seseorang. Orang itu bernama Ipad, dia memiliki tujuan yang
sama dengan Dhaffir yaitu menjadi santri di pesantren itu yang berada di
wilayah Candung, Sumatera. Hari- hari di sana sama seperti di sekolah negeri,
seperti adanya upacara pelajaran fisika , biologi, dll.
Pada
saat itu, Dhaffir dan santri santri lain disuruh untuk berkumpul di lapangan
untuk melakukan kegiatan upacara. Dhaffir pun bertemu dengan Ipad, mereka
saling bercanda. Di saat itu ada seseorang yang ikut bercanda dengan mereka,
dia adalah Topik. Mereka saling berkenalan dan mereka menjadi teman. Pada saat
para ustad dan ustadzah datang, suasana langsung hening, dan upacara pun
dimulai.
Beberapa
hari kemudian, mereka terbiasa dengan
kegiatan mengaji pada malam hari dengan membaca kitab-kitab penghantar
berbahasa Arab. Dan dipaginya mereka mengikuti beberapa pelajaran untuk
kenaikan kelas mereka. Enga
Beberapa
tahun kemudian, Dhaffir sudah memiliki banyak teman dan sahabat. Seperti Pendri
dan Alex. Pendri adalah seseorang yang dulu tidak bersekolah pada usia muda dan
dia disebut sebagai seorang preman di kampungnya karena tidak bersekolah dan
menganggur serta suka menggoda perempuan di kampungnya. Tetapi dia mempunyai
keputusan untuk bersekolah lagi karena telah diejek oleh Bunga( perempuan yang
selalu digoda oleh Pendri ). Akan tetapi dia tidak bisa bersekolah di sekolah
negeri lagi. Dan akhirnya dia masuk pesantren. Berbeda dengan Alex, dia adalah
seorang yang cerdas akan tetapi dia suka bermalas-malasan. Dhaffir juga
memiliki sahabat yang senantiasa menemaninya, mereka adalah Suib, Jamil dan
Panjul. Ketika Dhaffir sedang kesulitan, mereka selalu ada untuknya.
Beberapa
tahun kemudian, saat menjelang UAN ( Ujian Akhir Nasional ), ada kabar buruk
dari pesantren. Kabarnya adalah para ustad senior akan mengundurkan diri. Hal
ini pun sontak membuat para santrinya geger. Banyak dari mereka melakukan
penolakan agar para ustad senior itu tidak mengundurkan diri, termasuk Dhaffir
dan sahabatnya. Para santri pun melakukan mogok belajar. Keesokan harinya di
pesantren tua itu tak nampak satu pun santri dari pesantren itu. Mereka benar-benar
melakukan mogok secara besar-besaran. Dan penggerak dari merekatermasuk
Dhaffir. Mengetahui hal tersebut Dhaffir diisolasi oleh kubu anti gerakan
santri, dengan dipaksa masuk ke sebuah mobil. Para sahabatnya yang mengikuti
gerakan tersebut pun khawatir jika Dhaffir berkhianat. Mereka pun saling
berbeda pendapat. Suasana makin memanas ketika mereka beradu mulut. Untung ada
Topik yang meredamkan suasana itu. Sosok Dhaffir pun kembali dan menyentakan
Topik dan sahabat-sahabatnya. Dhaffir pun bercerita bahwa dia dipaksa masuk
mobil, lalu ia dibawa di rumah salah seorang yang pro-kepala Aliyah. Di situ
dia dipaksa menandatangani surat pencabutan tuntutan. Dia juga dikasih uang,
tapi dia menolaknya. Dhaffir juga berkata bahwa dia tak akan mengkhianati
gerakan itu, meski nasib mereka di UAN akan jadi taruhannya. Keesokan harinya,
Topik dan Dhaffir kecewa, sebab sebagian santri kelas 7 melanggar perjanjian.
Mereka tak lagi mogok, dan kembali belajar di pesantren tua itu. Topik dan
Dhaffir pun merasa kesal ketika mereka mengetahui bahwa Ali yang memelopori
para santri kelas 7 untuk tidak mengikuti gerakan mogok lagi. Mereka juga kesal
ketika mengetahui Ali juga memfitnah dan menjelek-jelekkan nama Dhaffir.
Akhirnya mereka dan para santri lain memilih untuk kembali ke pesantren, tetapi
tidak untuk belajar, melainkan untuk mencari tahu informasi tentang gerakan
anti mereka yang dimotori Ali dan teman temannya. Keesokannya mereka mendapat
informasi bahwa hanya santri putri kelas 7 yang dimotori Safrina, ia memberi
kabar petakut. Jika santri kelas 7 tak jua memulai belajar, mereka tak akan
lulus. Ancaman yang sama juga didapat Dhaffir tadi malam, dari sebuah telepon
gelap. Bahkan dia disuruh minta maaf pada kepala Aliyah jika ingin lulus kelak
UAN. Kemudian Dhaffir menelepon Sinta ( wartawan dan aktivis HAM ), seorang
teman yang didapatnya melalui jaringan MIRC di dunia maya. Sinta meyakinkan
Dhaffir dengan berkata bahwa ia akan membantu jika UAN dan kelulusan Dhaffir
dan teman-temannya dipolitisir. Mendengar hal tersebut Dhaffir langsung
memberitahukan informasi tersebut kepada sahabat-sahabatnya. Mereka langsung
semangat kembali untuk melakukan gerakan mogok lagi.
Setelah
UAN berakhir, hati Topik dan sahabatnya yang mengikuti gerakan itu berdebar,
tak menentu. Meskipun gerakan mereka berhasil menghalangi kepala Aliyah
berkantor di pesantren tua itu tapi mereka tak berhasil membawa kembali para
ustad senior.
Kemudian
Topik mengusulkan kepada para sahabatnya bahwa ia ingin climbing ke Gunung
Marapi. Ia ingin mereka ke puncak membuang rasa benci,kesumat dan rasa tak enak
hati. Dhaffir dan sahabatnya yang lain setuju dengan Topik. Lagi pula mereka
hendak membuang tress setelah 15 hari ujian nasional. Keesokannya mereka
berkumpul di Koto Baru, Padang Panjang. Ba’da Maghrib mereka akan ke puncak
Merpati, puncak tertinggi di Gunung Marapi. Pendakian dimulai. Ketika angin
mulai menggila namun awan tak begitu tebal malam itu. Tak begitu ramai, hanya
puluhan orang pendaki saja. Hutan pinus terlihat begitu rapat, dengan latar
gelap dan bunyi punguk sebagai melodi malam menjadikan pendakian terasa sebagai
sebuah perjalanan ke negeri gelap. Kemudian mereka sampai di tempat untuk
istirahat para pendaki. Mereka langsung beristirahat. Dini hari menjelang Subuh
mereka melanjutkan perjalanan. Akhirnya mereka sampai di puncak Gunung Marapi.
Lalu menikmati pagi dengan semburat fajar, yang merubah warna Gunung Singalang
kuning keemasan. Mereka akan menunggu senja jingga di puncak Merpati. Mereka
akan berkemah, sejenak dan baru turun ketika malam kembali datang.
Senja
jingga datang, Dhaffir dan sahabat-sahabatnya mengulung sebuah kertas. Di situ
telah mereka tulis mimpi-mimpi mereka, kelak setelah tamat di pesantren tua
itu. Dan doa agar ketakutan yang bertiup dari musuh-musuh mereka buyar. Kertas
itu mereka buang ke kawah utama, dengan melantunkan doa pada Allah, Sang
Pemilik Semesta dengan tawadhu’. Inilah mimpi-mimpi yang dilantunkan ketika
jingga menjadi selimut bumi. Mimpi Topik menjadi mahasiswa di Kairo Mesir.
Mimpi Alex menjadi pengusaha yang Shaleh. Mimpi Ipad menjadi ayah yang baik.
Mimpi Pendri menjadi Cendekiawan Muslim. Mimpi Suib mengabdikan diri di
masyarakat Inggris. Mimpi Jamil menadi Master di Universitas Indonesia. Mimpi
Dhaffir menjadi seorang penulis. Dan dipungkasi mimpi jingga Panjul yang ingin
menjadi seorang pengabdi yang baik di pesantren tua, dimana ia sendiri akan
menjadi pemberontak. Akhir telah bermula, awal pun tengah dimulai. Hidup yang
baru tengah berlangsung singgah, terhampar
di hadapan Dhaffir, Topik dan sahabat-sahabatnya yang lain.
Sands Casino - Las Vegas, NV | SEGTcasino.com
BalasHapusFind over 100's 메리트카지노총판 of slots, live casino games, and more at a Las Vegas casino, located in the heart 샌즈카지노 of the Las 제왕 카지노 Vegas Strip. Sign Up Today!